Kota Bandung
Kota Kembang, Parijs Van Java dan "City Of Heritage" |
||
Gedung Sate
Kantor Gubernur Provinsi Jawa Barat |
||
|
||
Moto: Bermartabat (Bersih, Makmur,
Taat, dan Bersahabat)
|
||
![]()
Kota Bandung
Lokasi
Kota Bandung di Pulau Jawa
|
||
Koordinat:
![]() |
||
Hari
jadi
|
25 September 1810
|
|
Pemerintahan
|
||
- DAU
|
Rp. 1.005.982.541.000,- (2011)[1]
|
|
- Total
|
167,67 km2
|
|
BDG
|
||
Situs
web
|
Kota Bandung merupakan kota metropolitan
terbesar di Jawa
Barat sekaligus
menjadi ibu
kota provinsi
tersebut. Kota ini terletak 140 km sebelah tenggara Jakarta, dan merupakan
kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya menurut jumlah
penduduk. Sedangkan wilayah Bandung Raya (Wilayah Metropolitan Bandung) merupakan
metropolitan terbesar ketiga di Indonesia setelah Jabodetabek dan Gerbangkertosusila (Grebangkertosusilo). Di kota yang bersejarah ini, berdiri
sebuah perguruan tinggi teknik pertama di Indonesia (Technische Hoogeschool te Bandoeng - TH
Bandung, sekarang Institut Teknologi Bandung - ITB)[2], menjadi ajang
pertempuran di masa kemerdekaan[3], serta pernah
menjadi tempat berlangsungnya Konferensi Asia-Afrika 1955,[4] suatu
pertemuan yang menyuarakan semangat anti kolonialisme, bahkan Perdana
Menteri India Jawaharlal
Nehru dalam
pidatonya mengatakan bahwa Bandung adalah ibu kotanya Asia-Afrika.[5]
Pada tahun 1990 kota Bandung
menjadi salah satu kota teraman di dunia berdasarkan survei majalah Time.[6]
Kota kembang merupakan
sebutan lain untuk kota ini, karena pada jaman dulu kota ini dinilai sangat
cantik dengan banyaknya pohon-pohon dan bunga-bunga yang tumbuh di sana. Selain
itu Bandung dahulunya disebut juga dengan Parijs van Java karena
keindahannya. Selain itu kota Bandung juga dikenal sebagai kota belanja, dengan
mall dan factory outlet yang banyak tersebar di kota ini, dan
saat ini berangsur-angsur kota Bandung juga menjadi kota wisata kuliner. Dan
pada tahun 2007, British
Council menjadikan
kota Bandung sebagai pilot project kota terkreatif se-Asia
Timur.[7] Saat ini kota
Bandung merupakan salah satu kota tujuan utama pariwisata dan pendidikan.
Daftar
isi
|
Geografi
Bendera Kota
Bandung, berdasarkan Surat Keputusan DPRD Sementara Kota Besar Bandung nomor
9938/53 tanggal 8
Juni 1953
Kota Bandung
dikelilingi oleh pegunungan, sehingga bentuk morfologi wilayahnya bagaikan
sebuah mangkok raksasa,[8] secara
geografis kota ini terletak di tengah-tengah provinsi Jawa Barat, serta berada pada
ketinggian ±768 m di atas permukaan laut, dengan titik tertinggi di berada di
sebelah utara dengan ketinggian 1.050 meter di atas permukaan laut dan sebelah
selatan merupakan kawasan rendah dengan ketinggian 675 meter di atas permukaan
laut.
Kota Bandung
dialiri dua sungai utama, yaitu Sungai Cikapundung dan Sungai
Citarum beserta
anak-anak sungainya yang pada umumnya mengalir ke arah selatan dan bertemu di Sungai
Citarum. Dengan
kondisi yang demikian, Bandung selatan sangat rentan terhadap masalah banjir
terutama pada musim
hujan.
Keadaan
geologis dan tanah yang ada di kota Bandung dan sekitarnya terbentuk pada zaman
kwartier dan mempunyai lapisan tanah alluvial hasil letusan Gunung Tangkuban Parahu. Jenis
material di bagian utara umumnya merupakan jenis andosol begitu juga pada
kawasan dibagian tengah dan barat, sedangkan kawasan dibagian selatan serta
timur terdiri atas sebaran jenis alluvial kelabu dengan bahan endapan tanah
liat.
Semetara iklim
kota Bandung dipengaruhi oleh iklim pegunungan yang lembab dan sejuk, dengan
suhu rata-rata 23.5 °C, curah hujan rata-rata 200.4 mm dan jumlah hari
hujan rata-rata 21.3 hari per bulan.[9]
Bulan
|
Jan
|
Feb
|
Mar
|
Apr
|
Mei
|
Jun
|
Jul
|
Agt
|
Sep
|
Okt
|
Nov
|
Des
|
Tahun
|
Rata-rata tinggi °F (°C)
|
85 (29.3)
|
82 (27.7)
|
83 (28.6)
|
85 (29.5)
|
85 (29.7)
|
86 (29.8)
|
86 (30.0)
|
86 (29.9)
|
85 (29.7)
|
85 (29.4)
|
85 (29.2)
|
82 (28.0)
|
85 (29,2)
|
Rata-rata rendah °F (°C)
|
75 (23.9)
|
74 (23.3)
|
74 (23.4)
|
75 (24.1)
|
76 (24.2)
|
74 (23.5)
|
73 (22.9)
|
74 (23.4)
|
74 (23.6)
|
75 (23.7)
|
75 (23.7)
|
75 (23.7)
|
74 (23,6)
|
Hujan inci (mm)
|
0.8 (19.7)
|
0.8 (20.3)
|
0.8 (19.5)
|
0.8 (19.6)
|
0.8 (19.4)
|
0.7 (17.3)
|
0.7 (16.7)
|
0.7 (17.7)
|
0.7 (17.9)
|
0.7 (18.8)
|
0.8 (19.7)
|
0.8 (19.4)
|
6,2 (156,4)
|
Sejarah
Suasana Jalan
Braga ke arah utara pada tahun (1908)
Kata
"Bandung" berasal dari kata bendung atau bendungan
karena terbendungnya sungai
Citarum oleh lava Gunung Tangkuban Perahu yang lalu
membentuk telaga. Legenda yang diceritakan oleh orang-orang tua di Bandung
mengatakan bahwa nama "Bandung" diambil dari sebuah kendaraan air
yang terdiri dari dua perahu yang diikat berdampingan yang disebut perahu
bandung yang digunakan oleh Bupati Bandung, R.A. Wiranatakusumah II, untuk
melayari Ci
Tarum dalam mencari
tempat kedudukan kabupaten yang baru untuk menggantikan ibukota yang lama di Dayeuhkolot.
Kota Bandung
secara geografis memang terlihat dikelilingi oleh pegunungan, dan ini
menunjukkan bahwa pada masa lalu kota Bandung memang merupakan sebuah telaga
atau danau. Legenda Sangkuriang merupakan
legenda yang menceritakan bagaimana terbentuknya danau Bandung, dan bagaimana
terbentuknya Gunung Tangkuban Perahu, lalu
bagaimana pula keringnya danau Bandung sehingga meninggalkan cekungan seperti
sekarang ini. Air dari danau Bandung menurut legenda tersebut kering karena
mengalir melalui sebuah gua yang bernama Sangkyang Tikoro.
Daerah terakhir
sisa-sisa danau Bandung yang menjadi kering adalah Situ Aksan, yang pada tahun
1970-an masih merupakan danau tempat berpariwisata, tetapi saat ini sudah
menjadi daerah perumahan untuk pemukiman.
Kota Bandung
mulai dijadikan sebagai kawasan pemukiman sejak pemerintahan kolonial Hindia-Belanda, melalui
Gubernur Jenderalnya waktu itu Herman Willem Daendels, mengeluarkan
surat keputusan tanggal 25
September 1810 tentang
pembangunan sarana dan prasarana untuk kawasan ini. Dikemudian hari peristiwa
ini diabadikan sebagai hari jadi kota Bandung.
Kota Bandung
secara resmi mendapat status gemeente (kota) dari Gubernur
Jenderal J.B. van Heutsz pada tanggal 1 April 1906[11] dengan luas
wilayah waktu itu sekitar 900 ha, dan bertambah menjadi 8.000 ha di tahun 1949, sampai
terakhir bertambah menjadi luas wilayah saat ini.[12]
Pada masa
perang kemerdekaan, pada 24
Maret 1946, sebagian kota
ini di bakar oleh para pejuang kemerdekaan sebagai bagian dalam strategi perang
waktu itu. Peristiwa ini dikenal dengan sebutan Bandung Lautan Api dan diabadikan dalam lagu Halo-Halo Bandung. Selain itu
kota ini kemudian ditinggalkan oleh sebagian penduduknya yang mengungsi ke
daerah lain.
Pada tanggal 18 April 1955 di Gedung
Merdeka yang dahulu
bernama "Concordia" (Jl. Asia Afrika, sekarang), berseberangan dengan
Hotel Savoy Homann, diadakan untuk pertama kalinya Konferensi Asia-Afrika yang kemudian
kembali KTT Asia-Afrika 2005 diadakan di kota ini pada 19 April-24 April 2005.
Tempat-tempat wisata di Bandung
Kota:
- Taman Makam Pahlawan – Cikutra Bandung
- Museum Geologi – Jl Diponegoro
- Gedung Sate Bandung (Kantor Gubernur Jawa Barat)
- Lapangan Gasebu (Gabungan Sepakbola Bandung Utara)
- Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat – Jl. Dipatiukur
- Kebun Binatang Bandung – Jl. Tamansari
- Taman Ganesha – Jl. Ganesha
- Taman Lansia – Jl. Cisangkuy
- Taman Kantor Pemerintah Kota Bandung
- Bandung Tempo Doeloe – Jl. Braga
- Pusat Perbelanjaan Jins – Jl. Cihampelas
- Pusat Perbelanjaan Pasar Baru – Jl. Otto
- Pusat Perbelanjaan Kings Plaza – Jl. Kepatihan
- Pusat Sepatu dan Tas Cibaduyut – Jl. Cibaduyut
- Pusat Factory Outlet Jalan Riau dan Jalan Dago
- Monumen Hussein Sastranegara – Jl. Pajajaran
- Museum Pos Indonesia – Jl. Cisanggarung
- Taman Kota Bandung – Jl. Merdeka
- Taman Ade Irma Suryani Nasution (Taman Lalu Lintas) – Jl. Sumatera
- Museum Mandala Wangsit Siliwangi – Jl. Lembong
- Museum Konferensi Asia Afrika – Jl. Asia Afrika
- Alun-alun dan Masjid Agung – Jl. Asia Afrika
- Museum Sri Baguda – Jl. Lingkar Selatan
- Monumen Bandung Lautan Api – Jl. M. Toha
- Taman Tegalega – Astana Anyar
Tempat-tempat wisata di Bandung
Utara:
- Taman Budaya Dago – Dago
- Curug Dago – Dago
- Taman Hutan Dago Pakar dan Gua Belanda/Jepang
- Curug Omas – Taman Wisata Maribaya
- Monumen Pasir Pahlawan Otto Iskandar Dinata – Lembang
- Arena Pemancingan Bonita – Lembang
- Teropong Bintang Bosscha – Lembang
- Wisata Lembang – Bandung
- Alam Jalur Alternatif Lembang-Dago
- Vila Istana Bunga – Cihideung Lembang
- Taman Hutan Jaya Giri – Lembang
- Situ Lembang – Lembang
- Bumi Perkemahan Cikole
- Kawah Ratu – Gunung Tangkuban Parahu
- Kawah Upas – Gunung Tangkuban Parahu
- Kawah Domas – Gunung Tangkuban Parahu
- Perkebunan Teh Subang – Jawa Barat
- Pemandian Air Panas Ciater
- Taman Bunga Cihideung – Jl. Sersan Bajuri
- Spirit Camp & Sahabat Alam – Jl. Sersan Bajuri
- Taman Bunga Parongpong
- Kebun Strawbery Parongpong
- Curug Cimahi – Cisarua
Tempat-tempat wisata di Bandung
Selatan:
- Wisata Petik Strawbery – Ciwidey
- Soreang Jalur Utama Bandung-Ciwidey
- Ciwidey dan Alam Bandung Selatan
- Jalan Mendaki ke Kawah Putih
- Kawah Putih Gunung Patuha – Ciwidey
- Bumi Perkemahan Ranca Upas – Ciwidey
- Penangkaran Rusa Ranca Upas – Ciwidey
- Pemandian Air Panas Walini – Ciwidey
- Kolam Renang Air Panas Cimanggu
- Perkebunan Teh Rancabali – Ciwidey
- Telaga/Situ Patengan Ciwidey
- Perkebunan Teh Gambung – Ciwidey
- Perkebunan Sayur – Pangalengan
- Situ Cipanunjang – Pangalengan
- Situ Cileunca – Pangalengan
- Kawah Kamojang – Paseh Jawa Barat
Tempat-tempat wisata di Bandung
Barat:
- Leuwi Opat Curug Tilu – Desa Cihanjuang Rahayu Parongpong
- Monumen Taman R.A. Kartini – Baros Cimahi
- Puspa Iptek Kota Baru Parahyangan – Padalarang
- Perbukitan Karst/Kapur Citatah – Padalarang
- Lembah Cimeta Citarum Purba – Padalarang
- Alam Persawahan Padalarang-Cianjur
- Situs Megalit Gunung Padang (terbesar se-Asia Tenggara)
- Waduk Ciburuy – Padalarang
- Waduk/Bendungan Saguling – Jawa Barat
- Pemandian Air Cipanas – Jawa Barat
- Gua Pawon – Jawa Barat
- Gua Sang Hyang Tikoro – Jawa Barat
- Arung Jeram Citarum
Tempat-tempat wisata di Bandung
Timur:
- Saung Angklung Mang Udjo – Padasuka
- Padepokan Dayang Sumbi (Budidaya Ulat Sutera) – Arcamanik
- Warung Bandrek “Warban” Sekejolang – Ciburial
- Caringin Tilu – Pegunungan Manglayang
- Oray Tapa – Pegunungan Manglayang
- Curug Cinulang/Sindulang – Cicalengka
- Situs Kerajaan Kendan – Nagrek
- Situs Legenda Ciung Wanara – Karangkamulyan
Tempat-tempat wisata sekitar
Bandung:
- Candi Cangkuang dan Situ Cangkuang – Garut
- Rumah Adat Kampung Pulo – Garut
- Situ Bagendit – Garut
- Kawah Kamojang – Majalaya
- Wisata Alam Nagrek-Tasik-Banjar-Pangandaran
- Masjid Agung dan Alun-Alun Ciamis
- Agrowisata Lembah Putri – Pangandaran
- Goa Donan – Pangandaran
- Pantai Karang Nini – Pangandaran
- Pantai Timur Pangandaran
- Pantai Barat Pangandaran
- Cagar Alam Pananjung Pangandaran
- Pantai Ujung Genteng – Sukabumi
- Pantai Pelabuhan Ratu – Sukabumi
- Pantai Cimaja Cikakak – Sukabumi (surfing)
- Pantai Karang Pakpak – Sukabumi (surfing)
- Pantai Ombak Tujuh – Sukabumi (surfing)
- Pondok Halimun – Sukabumi
- Curug Cibereum – Sukabumi
- Curug Pareang – Sukabumi
- Situ Gunung – Sukabumi
- Curug Cikaso – Sukabumi
- Air Panas Cisolok – Cipanas
- Obyek Wisata Cibangban – Jawa Barat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar