![Logo_SMAN_9.jpg](file:///C:/Users/AGUSHA%7E1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image003.jpg)
![](file:///C:/Users/AGUSHA%7E1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.gif)
Pendidikan
Lingkungan Hidup
Kota
Cirebon
OLEH
![*](file:///C:/Users/AGUSHA%7E1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![*](file:///C:/Users/AGUSHA%7E1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![*](file:///C:/Users/AGUSHA%7E1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![*](file:///C:/Users/AGUSHA%7E1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![*](file:///C:/Users/AGUSHA%7E1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![*](file:///C:/Users/AGUSHA%7E1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![*](file:///C:/Users/AGUSHA%7E1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![*](file:///C:/Users/AGUSHA%7E1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.
Wb.
Salam sejahtera
bagi kita semua. Pertama dan yang paling utama marilah kita panjatkan puji
syukur kehadirat Allah karena dengan seizing-Nya kelompok kami khususnya dapat
dengan baik menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam seraya kita
panjatkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad S. A. W kepada para
sahabatnya, keluarganya, pengikutnya, dan untuk kita sebagai umatnya hingga
akhir zaman nanti.
Kota Cirebon
salah satu kota/kabupaten yang ada dalam provinsi Jawa Barat. Dikenal juga
dengan sebutan Kota Wali. Cirebon termasuk dalam kawasan Pantura dan sering
dilalui oleh kendaraan dan sebagian transit serta berwisata ke obyek wisata di
daerah Cirebon, Mulai dari wisata pendidikan, hingga wisata religius termasuk
mengunjungi keraton-keraton yang ada di Cirebon, seperti keraton Kanoman, keraton
Kasepuhan, dan keraton Kacirebonan. Dicirebon juga terdapat peninggalan-peninggalan
sejarah seperti Gua Sunyaragi, dan masih banyak yang lainnya. Semua akan kami
kupas dalam makalah ini.
Sekian
pengantar dari kami, bila ada kesalahan kata dan pengucapan serta penggunaan
kata yang salah, kami mohon maaf, akhir kata.
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb.
BAB
I pendahuluan
1.1
latar belakang
Dizaman yang semakin modern ini, sangat
sedikit sekali orang yang paham dan mengerti bagaimana sejarah kejadian dan
asal mula suatu tempat khususnya yang
saat ini ia tinggali. Banyak sekali orang yang seakan kurang peduli bagaimana
sebuah tempat itu terjadi, bagaimana proses terjadinya, kapan proses
terjadinya, apa yang menyebabkan tempat itu terbentuk dan lain lainnya. Maka
dari itu perlu kita tanamkan pada diri sendiri untuk mengetahui bagaimana
sejarah suatu tempat itu.
Selain itu kita juga harus tau bagaimana
kondisi alam sekitar, berapa letak geografisnya, iklimnya dan lain-lain, karena
itu sangat penting untuk menentukan titik koordinat dimana kita sedang berada
saat itu.
1.2
Rumusan masalah
·
Sejarah
singkat Cirebon
·
Luas
Wilayah dan penduduk Cirebon
·
Letak
geografis Cirebon
·
Obyek
Wisata di Cirebon
1.3
Tujuan pembuatan makalah
·
Agar
pembaca tahu sejarah dan asal usul kejadian suatu tempat
·
Dapat
mengetahui letak astronomis dan geografis suatu tempat
·
Mengetahui
apa apa saja obyek wisata di Cirebon tempat
BAB
Ii isi
2.1 sejarah
singkat
Menurut
Manuskrip Purwaka Caruban Nagari, pada abad XIV di pantai Laut Jawa ada sebuah
desa nelayan kecil bernama Muara Jati. Pada waktu itu sudah banyak kapal asing
yang datang untuk berniaga dengan penduduk setempat. Pengurus pelabuhan adalah
Ki Gedeng Alang-Alang yang ditunjuk oleh penguasa Kerajaan Galuh (Padjadjaran).
Dan di pelabuhan ini juga terlihat aktivitas Islam semakin berkembang. Ki
Gedeng Alang-Alang memindahkan tempat pemukiman ke tempat pemukiman baru di Lemahwungkuk,
5 km arah selatan mendekati kaki bukit menuju kerajaan Galuh. Sebagai kepala
pemukiman baru diangkatlah Ki Gedeng Alang-Alang dengan gelar Kuwu Cerbon.
Pada Perkembangan selanjutnya, Pangeran Walangsungsang, putra Prabu Siliwangi ditunjuk sebagai Adipati Cirebon dengan Gelar Cakrabumi. Pangeran inilah yang mendirikan Kerajaan Cirebon, diawali dengan tidak mengirimkan upeti kepada Raja Galuh. Oleh Raja Galuh dijawab dengan mengirimkan bala tentara ke Cirebon Untuk menundukkan Adipati Cirebon, namun ternyata Adipati Cirebon terlalu kuat bagi Raja Galuh sehingga ia keluar sebagai pemenang.
Dengan demikian berdirilah kerajaan baru di Cirebon dengan Raja bergelar Cakrabuana. Berdirinya kerajaan Cirebon menandai diawalinya Kerajaan Islam Cirebon dengan pelabuhan Muara Jati yang aktivitasnya berkembang sampai kawasan Asia Tenggara.
RIWAYAT PEMERINTAHAN
Pada Perkembangan selanjutnya, Pangeran Walangsungsang, putra Prabu Siliwangi ditunjuk sebagai Adipati Cirebon dengan Gelar Cakrabumi. Pangeran inilah yang mendirikan Kerajaan Cirebon, diawali dengan tidak mengirimkan upeti kepada Raja Galuh. Oleh Raja Galuh dijawab dengan mengirimkan bala tentara ke Cirebon Untuk menundukkan Adipati Cirebon, namun ternyata Adipati Cirebon terlalu kuat bagi Raja Galuh sehingga ia keluar sebagai pemenang.
Dengan demikian berdirilah kerajaan baru di Cirebon dengan Raja bergelar Cakrabuana. Berdirinya kerajaan Cirebon menandai diawalinya Kerajaan Islam Cirebon dengan pelabuhan Muara Jati yang aktivitasnya berkembang sampai kawasan Asia Tenggara.
RIWAYAT PEMERINTAHAN
1. Periode Tahun 1270-1910.
Pada abad XIII Kota
Cirebon ditandai dengan kehidupan yang masih tradisional dan pada tahun 1479
berkembang pesat menjadi pusat penyebaran dan Kerajaan Islam terutama di
wilayah Jawa Barat.c Kemudian setelah penjajah Belanda masuk, dibangunlah
jaringan jalan raya darat dan kereta api sehingga mempengaruhi perkembangan
industri dan perdagangan.
2. Periode Tahun 1910-1937
Pada periode ini Kota
Cirebon dishkan menjadi Gemeente Cheirebon dengan luas 1.100 Hektar dan
berpenduduk 20.000 jiwa (Stlb. 1906 No. 122 dan Stlb. 1926 No. 370).
3. Periode Tahun 1937-1967
Tahun 1942 Kota Cirebon
diperluas menjadi 2.450 hektar dan tahun 1957 status pemerintahannya menjadi
Kota Praja dengan luas 3.300 hektar, setelah ditetapkan menjadi Kotamadya tahun
1965 luas wilayahnya menjadi 3.600 hektar.
4. Periode Tahun 1967-Sekarang
Wilayah Kota Cirebon
sampai saat ini seluas 3.735,82 hektar. Terbagi dalam 5 kecamatan dan 22
kelurahan
2.2 etimologi
Cirebon
dikenal dengan nama Kota Udang dan Kota Wali. Selain itu kota
Cirebon disebut juga sebagai Caruban Nagari (penanda gunung Ceremai) dan
Grage (Negeri Gede dalam bahasa jawa cirebon berarti kerajaan yang
luas). Sebagai daerah pertemuan budaya Jawa dan Sunda sejak beberapa abad
silam, masyarakat Cirebon biasa menggunakan dua bahasa, bahasa Sunda dan Jawa.
Nama Cirebon berasal dari kata Caruban, dalam Bahasa
sunda yang berarti campuran (karena budaya Cirebon merupakan campuran dari
budaya Sunda, Jawa, Tionghoa, dan unsur-unsur budaya Arab atau bisa juga
berasal dari kata Ci yang artinya air atau sungai dan Rebon yang
artinya udang dalam Bahasa Sunda (karena udang merupakan salah satu hasil
perikanan Kota Cirebon).
2.3 LUAS
WILAYAH DAN PENDUDUK
Kota Cirebon terletak pada lokasi yang
strategis dan menjadi simpul pergerakan transportasi antara Jawa Barat dan Jawa
Tengah. Letaknya yang berada di wilayah pantai menjadikan Kota Cirebon memiliki
wilayah dataran yang lebih luas dibandingkan dengan wilayah perbukitannya. Luas
Kota Cirebon adalah 37,54 km2 dengan dominasi penggunaan lahan untuk perumahan
(32%) dan tanah pertanian (38%) dengan jumlah penduduk +213.861 Jiwa
2.4 geografis
Kota
Cirebon terletak pada
6°41′S 108°33′E
pantai Utara Pulau Jawa, bagian timur Jawa Barat,
memanjang dari barat ke timur 8 kilometer, Utara ke Selatan 11 kilometer dengan
ketinggian dari permukaan laut 5 meter (termasuk dataran rendah).
![http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/5/55/WMA_button2b.png/17px-WMA_button2b.png](file:///C:/Users/AGUSHA%7E1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image006.gif)
Kota
Cirebon dapat ditempuh melalui jalan darat sejauh 130 km dari arah Kota Bandung
dan 258 km dari arah Kota Jakarta.
Wilayah Kotamadya
Cirebon Sebelah Utara dibatasi Sungai Kedung Pane,
Sebelah Barat dibatasi Sungai Banjir Kanal, Kabupaten Cirebon,
Sebelah Selatan dibatasi Sungai Kalijaga,
Sebelah Timur dibatasi Laut Jawa.
Sebagian besar
wilayah merupakan dataran rendah dengan ketinggian antara 0-2000 dpl, sementara
kemiringan lereng antara 0-40 % dimana 0-3 % merupakan daerah
berkarateristik kota, 3-25 % daerah transmisi dan 25-40 % merupakan
pinggiran.
2.5 obyek
wisata
·
KERATON KANOMAN.
![https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8RvS8-A9V9gFZeY3Aj7ZKdnjtmVamlFU8f5TJqZqspK8e4ZLaaKkgr2Rb1BRW2jqMnCHZdxwz9mKnNKtvI0AMKm5PwdTvyL0c1VaCfuVA2-ncoIMlkAEHjACv-IiMjRUC3dIAZBC2ckE/s200/Keraton+Kanoman.JPG](file:///C:/Users/AGUSHA%7E1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image008.jpg)
·
KERATON
KASEPUHAN
![](file:///C:/Users/AGUSHA%7E1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image010.jpg)
Keraton ini ddibuat pada tahun 1529
oleh Pangeran Mas Mochammad Arifin II yaitu (cicit dari Sunan Gunung Jati) yang
menggantikan tahta dari Sunan Gunung Jati pada tahun 1506, beliau bersemayam di
dalem Agung Pakungwati Cirebon.
Keraton ini konon dnamanya adalah
Keraton Pakungwati, sedangkan Pangeran Mas Mochammad Arifin bergelar Panembahan
Pakungwati I.
·
KERATON KACIREBONAN
![](file:///C:/Users/AGUSHA%7E1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image012.jpg)
Keraton
ini didirikan pada tanggal 1800, KERATON KACIREBONAN banyak mengoleksi
benda-benda peninggalan sejarah seperti Keris Wayang dan juga perlengkapan
Perang, Gamelan dan masih banyak lagi. Kraton ini terletak di daerah kelurahan
Pulasaren Kecamatan Pekalipan, yakni berjarak 1 Km sebelah barat daya dari
Kraton kasepuhan dan + 500 m senelah selatan Kraton Kanoman. Kraton Kacerbonan
sebenarnya merupakan sempalan atau pemekaran dari Kraton Kanoman.
·
MASJID MERAH PANJUNAN
![](file:///C:/Users/AGUSHA%7E1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image014.jpg)
Mesjid Merah Panjunan cirebon adalah sebuah
Mesjid yang terletak dan berada di Desa Panjunan Kec. Lemahwungkuk Cirebon (
Masjid Kasepuhan )
·
Situs
Taman Kera dan Petilasan Sunan Kalijaga Cirebon
![](file:///C:/Users/AGUSHA%7E1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image016.jpg)
·
SETUPATOK
![](file:///C:/Users/AGUSHA%7E1/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image018.jpg)
·
Makam Keramat Ki Buyut Trusmi
Makam Keramat Ki Buyut Trusmi terletak
di Cirebon tepatnya di Kampung Dalem, Desa Trusmi Wetan, Weru, yang letaknya
tidak seberapa jauh dari Toko Batik Trusmi Cirebon Jaya Abadi.
·
PLANGON
KRAMAT (makam)
Kanoman Plangon di desa Babakan, Cirebon punya keunikan dibanding lokasi
peziarahan lain.
BAB
IiI PENUTUP
3.1 SaRAN
Mari kita semua jaga, rawat dan
lestarikan peninggalan sejarah kota Cirebon yang sekarang menjadi obyek wisata
dengan nilai edukasi yang baik serta jangan disalah gunakan untuk hal-hal yang
tidak baik.
Daftar
pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar