Cari Blog Ini

Minggu, 09 September 2012

MAKALAH PLH



Logo_SMAN_9.jpgMakalah
Pendidikan Lingkungan Hidup
Kota Cirebon
OLEH
*    ADITYA FAJAR PRATAMA
*    AHMAD HUDZAIFAH
*    HEPI YANTI
*    MOCH. SELAMET ISKANDAR
*    M. ROYANI
*    NURUL HUSNA
*    REEZKY ILMAWATI
*    SUSI SULIAWATI
 
KATA PENGANTAR

 Assalamu’alaikum Wr. Wb.
          Salam sejahtera bagi kita semua. Pertama dan yang paling utama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah karena dengan seizing-Nya kelompok kami khususnya dapat dengan baik menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam seraya kita panjatkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad S. A. W kepada para sahabatnya, keluarganya, pengikutnya, dan untuk kita sebagai umatnya hingga akhir zaman nanti.
          Kota Cirebon salah satu kota/kabupaten yang ada dalam provinsi Jawa Barat. Dikenal juga dengan sebutan Kota Wali. Cirebon termasuk dalam kawasan Pantura dan sering dilalui oleh kendaraan dan sebagian transit serta berwisata ke obyek wisata di daerah Cirebon, Mulai dari wisata pendidikan, hingga wisata religius termasuk mengunjungi keraton-keraton yang ada di Cirebon, seperti keraton Kanoman, keraton Kasepuhan, dan keraton Kacirebonan. Dicirebon juga terdapat peninggalan-peninggalan sejarah seperti Gua Sunyaragi, dan masih banyak yang lainnya. Semua akan kami kupas dalam makalah ini.
          Sekian pengantar dari kami, bila ada kesalahan kata dan pengucapan serta penggunaan kata yang salah, kami mohon maaf, akhir kata.
          Wassalamu’alaikum Wr. Wb.





BAB I pendahuluan
1.1             latar belakang
Dizaman yang semakin modern ini, sangat sedikit sekali orang yang paham dan mengerti bagaimana sejarah kejadian dan asal mula  suatu tempat khususnya yang saat ini ia tinggali. Banyak sekali orang yang seakan kurang peduli bagaimana sebuah tempat itu terjadi, bagaimana proses terjadinya, kapan proses terjadinya, apa yang menyebabkan tempat itu terbentuk dan lain lainnya. Maka dari itu perlu kita tanamkan pada diri sendiri untuk mengetahui bagaimana sejarah suatu tempat itu.
Selain itu kita juga harus tau bagaimana kondisi alam sekitar, berapa letak geografisnya, iklimnya dan lain-lain, karena itu sangat penting untuk menentukan titik koordinat dimana kita sedang berada saat itu.
1.2             Rumusan masalah

·         Sejarah singkat Cirebon
·         Luas Wilayah dan penduduk Cirebon
·         Letak geografis Cirebon
·         Obyek Wisata di Cirebon

1.3             Tujuan pembuatan makalah

·         Agar pembaca tahu sejarah dan asal usul kejadian suatu tempat
·         Dapat mengetahui letak astronomis dan geografis suatu tempat
·         Mengetahui apa apa saja obyek wisata di Cirebon tempat









BAB Ii isi
2.1      sejarah singkat
Menurut Manuskrip Purwaka Caruban Nagari, pada abad XIV di pantai Laut Jawa ada sebuah desa nelayan kecil bernama Muara Jati. Pada waktu itu sudah banyak kapal asing yang datang untuk berniaga dengan penduduk setempat. Pengurus pelabuhan adalah Ki Gedeng Alang-Alang yang ditunjuk oleh penguasa Kerajaan Galuh (Padjadjaran). Dan di pelabuhan ini juga terlihat aktivitas Islam semakin berkembang. Ki Gedeng Alang-Alang memindahkan tempat pemukiman ke tempat pemukiman baru di Lemahwungkuk, 5 km arah selatan mendekati kaki bukit menuju kerajaan Galuh. Sebagai kepala pemukiman baru diangkatlah Ki Gedeng Alang-Alang dengan gelar Kuwu Cerbon.
          Pada Perkembangan selanjutnya, Pangeran Walangsungsang, putra Prabu Siliwangi ditunjuk sebagai Adipati Cirebon dengan Gelar Cakrabumi. Pangeran inilah yang mendirikan Kerajaan Cirebon, diawali dengan tidak mengirimkan upeti kepada Raja Galuh. Oleh Raja Galuh dijawab dengan mengirimkan bala tentara ke Cirebon Untuk menundukkan Adipati Cirebon, namun ternyata Adipati Cirebon terlalu kuat bagi Raja Galuh sehingga ia keluar sebagai pemenang.
          Dengan demikian berdirilah kerajaan baru di Cirebon dengan Raja bergelar Cakrabuana. Berdirinya kerajaan Cirebon menandai diawalinya Kerajaan Islam Cirebon dengan pelabuhan Muara Jati yang aktivitasnya berkembang sampai kawasan Asia Tenggara.
RIWAYAT PEMERINTAHAN
1. Periode Tahun 1270-1910.
Pada abad XIII Kota Cirebon ditandai dengan kehidupan yang masih tradisional dan pada tahun 1479 berkembang pesat menjadi pusat penyebaran dan Kerajaan Islam terutama di wilayah Jawa Barat.c Kemudian setelah penjajah Belanda masuk, dibangunlah jaringan jalan raya darat dan kereta api sehingga mempengaruhi perkembangan industri dan perdagangan.
2. Periode Tahun 1910-1937
Pada periode ini Kota Cirebon dishkan menjadi Gemeente Cheirebon dengan luas 1.100 Hektar dan berpenduduk 20.000 jiwa (Stlb. 1906 No. 122 dan Stlb. 1926 No. 370).
3. Periode Tahun 1937-1967



Tahun 1942 Kota Cirebon diperluas menjadi 2.450 hektar dan tahun 1957 status pemerintahannya menjadi Kota Praja dengan luas 3.300 hektar, setelah ditetapkan menjadi Kotamadya tahun 1965 luas wilayahnya menjadi 3.600 hektar.
4. Periode Tahun 1967-Sekarang
Wilayah Kota Cirebon sampai saat ini seluas 3.735,82 hektar. Terbagi dalam 5 kecamatan dan 22 kelurahan
2.2      etimologi
            Cirebon dikenal dengan nama Kota Udang dan Kota Wali. Selain itu kota Cirebon disebut juga sebagai Caruban Nagari (penanda gunung Ceremai) dan Grage (Negeri Gede dalam bahasa jawa cirebon berarti kerajaan yang luas). Sebagai daerah pertemuan budaya Jawa dan Sunda sejak beberapa abad silam, masyarakat Cirebon biasa menggunakan dua bahasa, bahasa Sunda dan Jawa.
Nama Cirebon berasal dari kata Caruban, dalam Bahasa sunda yang berarti campuran (karena budaya Cirebon merupakan campuran dari budaya Sunda, Jawa, Tionghoa, dan unsur-unsur budaya Arab atau bisa juga berasal dari kata Ci yang artinya air atau sungai dan Rebon yang artinya udang dalam Bahasa Sunda (karena udang merupakan salah satu hasil perikanan Kota Cirebon).
2.3      LUAS WILAYAH DAN PENDUDUK
            Kota Cirebon terletak pada lokasi yang strategis dan menjadi simpul pergerakan transportasi antara Jawa Barat dan Jawa Tengah. Letaknya yang berada di wilayah pantai menjadikan Kota Cirebon memiliki wilayah dataran yang lebih luas dibandingkan dengan wilayah perbukitannya. Luas Kota Cirebon adalah 37,54 km2 dengan dominasi penggunaan lahan untuk perumahan (32%) dan tanah pertanian (38%) dengan jumlah penduduk +213.861 Jiwa 
2.4      geografis
            Kota Cirebon terletak pada http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/5/55/WMA_button2b.png/17px-WMA_button2b.png6°41′S 108°33′E pantai Utara Pulau Jawa, bagian timur Jawa Barat, memanjang dari barat ke timur 8 kilometer, Utara ke Selatan 11 kilometer dengan ketinggian dari permukaan laut 5 meter (termasuk dataran rendah).  

Kota Cirebon dapat ditempuh melalui jalan darat sejauh 130 km dari arah Kota Bandung dan 258 km dari arah Kota Jakarta.
Wilayah Kotamadya Cirebon Sebelah Utara dibatasi Sungai Kedung Pane, Sebelah Barat dibatasi Sungai Banjir Kanal, Kabupaten Cirebon, Sebelah Selatan dibatasi Sungai Kalijaga, Sebelah Timur dibatasi Laut Jawa.
Sebagian besar wilayah merupakan dataran rendah dengan ketinggian antara 0-2000 dpl, sementara kemiringan lereng antara 0-40 % dimana 0-3 % merupakan daerah berkarateristik kota, 3-25 % daerah transmisi dan 25-40 % merupakan pinggiran.
2.5      obyek wisata
·         KERATON KANOMAN.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8RvS8-A9V9gFZeY3Aj7ZKdnjtmVamlFU8f5TJqZqspK8e4ZLaaKkgr2Rb1BRW2jqMnCHZdxwz9mKnNKtvI0AMKm5PwdTvyL0c1VaCfuVA2-ncoIMlkAEHjACv-IiMjRUC3dIAZBC2ckE/s200/Keraton+Kanoman.JPGObjek wisata ini berjarak 600 meter ke arah utara. Akses jalannya harus melalui pasar tradisional yang mengasyikan untuk berbelanja oleh-oleh Cirebonan, sehingga wisatawan yang senang membeli oleh-oleh tidak perlu jauh-jauh mencari toko oleh-oleh, karena segalanya telah tersedia di dalam pasar tersebut. Kraton Kanoman adalah hasil dari pemekaran Kraton Pakungwati setelah Panembahan ratu II alias Pangeran Mas Karim wafat pada tahun 1677 masehi, atas kesepakatan dan kemufakatan melalui kebijakan Sultan Banten, Pangeran Ageng Tirtayasa, maka Kraton Kasepuhan bagi PR Samsudin Martawijaya sebagai Sultan Sepuh I, dan Kraton Kanoman dengan PR Muhammad Badridin Kartawijaya sebagai Sultan Anom!. Pelantikan keduanya terjadi pada tahun 1678.
·         KERATON KASEPUHAN
Keraton ini ddibuat pada tahun 1529 oleh Pangeran Mas Mochammad Arifin II yaitu (cicit dari Sunan Gunung Jati) yang menggantikan tahta dari Sunan Gunung Jati pada tahun 1506, beliau bersemayam di dalem Agung Pakungwati Cirebon.

Keraton ini konon dnamanya adalah Keraton Pakungwati, sedangkan Pangeran Mas Mochammad Arifin bergelar Panembahan Pakungwati I.



·         KERATON KACIREBONAN
Keraton ini didirikan pada tanggal 1800, KERATON KACIREBONAN banyak mengoleksi benda-benda peninggalan sejarah seperti Keris Wayang dan juga perlengkapan Perang, Gamelan dan masih banyak lagi. Kraton ini terletak di daerah kelurahan Pulasaren Kecamatan Pekalipan, yakni berjarak 1 Km sebelah barat daya dari Kraton kasepuhan dan + 500 m senelah selatan Kraton Kanoman. Kraton Kacerbonan sebenarnya merupakan sempalan atau pemekaran dari Kraton Kanoman.
·         MASJID MERAH PANJUNAN
Mesjid Merah Panjunan cirebon adalah sebuah Mesjid yang terletak dan berada di Desa Panjunan Kec. Lemahwungkuk Cirebon ( Masjid Kasepuhan )


·         Situs Taman Kera dan Petilasan Sunan Kalijaga Cirebon
·         SETUPATOK
           


·         Makam Keramat Ki Buyut Trusmi
Makam Keramat Ki Buyut Trusmi terletak di Cirebon tepatnya di Kampung Dalem, Desa Trusmi Wetan, Weru, yang letaknya tidak seberapa jauh dari Toko Batik Trusmi Cirebon Jaya Abadi.
·         PLANGON
KRAMAT (makam) Kanoman Plangon di desa Babakan, Cirebon punya keunikan dibanding lokasi peziarahan lain.

BAB IiI PENUTUP
3.1      SaRAN
            Mari kita semua jaga, rawat dan lestarikan peninggalan sejarah kota Cirebon yang sekarang menjadi obyek wisata dengan nilai edukasi yang baik serta jangan disalah gunakan untuk hal-hal yang tidak baik.

Daftar pustaka
·                     http://www.tempatwisataku.com/2012/04/tempat-wisata-cirebon.html
·                     http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Cirebon



Tidak ada komentar:

Posting Komentar