San Cruz
- Cekungan di Laut Sulawesi ternyata menyimpan makhluk aneh, sejenis annelida atau cacing berbuku dengan
tentakel panjang yang tumbuh di kepalanya. Spesies baru yang dinamai
Teuthidodrilus samae itu adalah squidworm atau cacing cumi karena binatang
tersebut memiliki banyak tentakel, seperti cumi-cumi.
Cacing berukuran 9,4 sentimeter itu
sebenarnya jauh lebih cantik dan anggun dari seekor cacing maupun cumi-cumi.
Dua tentakel di bagian depan mengulir bak tanduk. Delapan tentakel lainnya
menjulang tinggi di atas tubuhnya, hampir sama atau bahkan jauh lebih panjang
dari tubuhnya.
Barisan struktur mirip sirip tipis yang
tumbuh berselang-seling di kedua sisi tubuhnya membantu binatang itu
mengendalikan arah. Binatang yang berenang tegak tersebut memiliki enam pasang
organ leher melengkung yang membantunya merasakan dan mencium di bawah air.
Berdasarkan video dan analisis
spesimen, Osborn menggolongkan spesies itu ke dalam famili Acrocirridae,
berkerabat dekat dengan cacing pengebom Swima bombiviridis dan Tawi-tawi.
Mengingat bentuknya yang begitu berbeda dibanding "saudara" lainnya,
T. samae dimasukkan ke genus baru.
Annelida itu ditemukan dalam sebuah
ekspedisi menggunakan robot selam yang dikendalikan dari jarak jauh (ROV) pada
Oktober 2007. Tim ilmuwan yang dipimpin oleh Karen Osborn dari Scripps
Institution of Oceanography di California, Amerika, itu menemukan T. samae pada
kedalaman 2,8 kilometer. "Ini begitu menggairahkan karena binatang itu
begitu berbeda dari spesies yang telah dideskripsikan sebelumnya, dengan
perangkat kepala yang menakjubkan," kata Osborn.
Cacing cumi biasanya hidup di kedalaman
100-200 meter di dasar laut. Lapisan tersebut banyak dihuni oleh fauna dan
flora yang ternyata belum dipelajari selama ini. Selama ini kawasan yang
dikenal sebagai Coral Triangle tersebut tak "terjamah" karena
peralatan untuk mengumpulkan sampel atau mengais dasar laut dalam itu tak dapat
menjangkaunya. Spesimen yang bisa diangkat ke permukaan kerap rusak, sehingga
tak dapat digunakan atau dikenali.
Dalam eksplorasi yang dipublikasikan
dalam jurnal Biology Letters itu, tim Osborn mengumpulkan tujuh spesimen
annelida. ROV Max Rover Global Explorer, yang dioperasikan dari kapal riset
Filipina BRP Hydrographer Presvitero, melakukan observasi langsung di kolam air
dalam itu, yang direkam dengan sebuah video berdefinisi tinggi. ROV juga
dilengkapi alat penyedot high flow, sehingga dapat mengambil fauna kecil tanpa
membuatnya hancur.
"Ketika mengeksplorasi kolom air
dalam ini, saya memperkirakan lebih dari separuh binatang yang kami temukan
adalah spesies baru yang belum pernah dideskripsikan," ujarnya.
Meski bertampang menyeramkan, cacing
ini tampaknya bukan binatang pemangsa yang ganas. Dia hanya memakan "salju
laut" alias sisa-sisa tumbuhan dan binatang mikroskopis yang tenggelam
serta material feses dan lendir. "Meski cuma 'sampah', makanannya kaya
nutrisi," kata Osborn.
Cacing Raksasa Yang Muncul Secara Misterius di Inggris !
Seekor
predator raksasa yang mengerikan ditemukan oleh para staff perawat akuarium
besar. Dimana beberapa waktu sebelumnya para staff mendapati adanya serangan
misterius di area terumbu karang
Para
staff perawat akuarium di Blue Reef Aquarium, Newquay, Cornwall, Inggris,
mendapati hal yang aneh sejak awal 2009 lalu. Mereka sering mendapati beberapa
terumbu karang yang hancur, dan menemukan beberapa ikan yang mati dan terluka.
Barulah
pada bulan Maret 2009, para staff mengadakan pengamatan. Mereka mengamati layar
rekaman video selama beberapa minggu dan melakukan pembongkaran batu demi batu,
untuk mencari kemungkinan adanya predator yang bersembunyi didalamnya
Hasilnya
sangat mengejutkan mereka menemukan seekor cacing laut raksasa bersembunyi dan
meringkuk dibawah terumbu karang.
Barry
. . . nama yang kemudian diberikan kepada si cacing laut raksasa ini, mempunyai
panjang sekitar 1 meter (4 feet), dan memiliki bulu-bulu dan sengat-sengat
beracun yang dapat menimbulkan mati rasa permanen pada manusia.
Usaha
untuk mengeluarkannyapun tidak mudah. Barry kemudian dipancing keluar dengan
potongan ikan yang dikaitkan pada pancingan.
Barry
kemudian diletakkan pada tangki terpisah, penampilannya yang mirip seperti
makhluk pada film horror menyedot perhatian banyak pengunjung.
Matt
Slater, seorang kurator akuarium, berkata: "Barry mungkin tiba di akuarium
tersebut saat masih kecil dan terbawa beserta kiriman batu untuk
akiuarium".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar